
Dan akhirnya lelahku berontak
Letihku bercampur amarah
Tubuhku tak bisa bergerak
Seperti terkurung dalam sebuah keranda
Tak sengaja peluru-peluru tajam
Meluncur keberbagai arah
Hingga membuat kawan menjadi lawan
Seperti anjing-anjing yang tak mengenal tuan
Dalam kebimbangan kucabut belatihku
Kuteteskan darah penebus dosa
Sembari berharap langitkan mengulang waktu
Penyesalan tak terlukis dari setiap helai kata
penyesalan kenapaengkau selalu datangnya terlambat?
ReplyDeletekeren bang puisinya
ReplyDeletehebat tu puisinya. salam dari Malaysia :)
ReplyDeleteHi, please follow my blog and follow my blog, thank you liz-juelita.blogspot.com
ReplyDeleteHello my friend.
ReplyDeleteA beautiful sunny day.
Good Wednesday.
Teb.
hi.. salam singgah
ReplyDeletesinggah sini..salam perkenalan..
ReplyDeleteGreat text, I adore it. I will share it with my Indonesian colleagues who are writing a personal essay and gather materials about your songs.
ReplyDeleteBusuk
ReplyDeleteAsalam bro done follow ya..follow me back
ReplyDeleteMantap gan postingan nya....lanjutkan terus ya bos.
ReplyDeletesalam sukses dan di tunggu kunjungan balik nya ya.
Berita Bola
Prediksi Bola
Cerita Sex
Waktu emas lebih bernilai,
ReplyDeleteJangan disesali memang lumrah,
wajah manusia sentiasa bertopeng,
baik melangkah depan mencari cahaya pelangi.
sabarlah teman :)
menyesal boleh saja asal jangan kebablasan
ReplyDelete