Saturday, January 20, 2024

Penikmat Hujan

Embun jatuh pelan,
senandung hujan,
dihati damai,
dalam riuh rindu.

Payung basah menari,
detik bergulir,
rasa hening meresap,
di setiap tetes yang tiba.

Puisi sirna,
dedaunan bertepi,
hening merayu, di riak-riak rintik,
merangkul kenangan.

Gelap pun bersahabat,
kilau lampu temaram,
dijendela, jalinan malam,
diam-diam mendongak.

Langit berkisah,
petir bisu bersapa,
langkah pelan menghiasi,
jejak cinta, dalam riwayat rahasia.

Embun malam bercerita,
di atap jendela,
tentang impian yang tersimpan,
dalam bisikan angin, menyelinap sepi.

Rintik melodi, menyatu dengan hati,
di pelukan malam,
penikmat hujan,
tukang cerita diam-diam.

Langit berkabut,
merayu petir diam,
dalam pelukan hujan, cerita sunyi,
tertulis di gerimis gelap.

Puisi malam menari,
sejuk meresap dalam pelukan senja,
di setiap titik hujan,
menyusuri luka-luka waktu.

Gelap berbicara,
dihiasi gemerisik rindu,
di tepi jendela, penikmat hujan,
mencium kenangan yang basah.

No comments:

Post a Comment

Terima kasih sudah berkunjung. Silahkan tinggalkan komentar anda.