Sebagian
dari kita mungkin bertanya, Mengapa hal ini bisa terjadi di negara kita
padahal negara kita adalah negara yang mayoritas muslim dan merupakan
negara dengan jumlah muslim terbesar didunia ? inilah fenomena yang
harus kita hadapi bersama.
Menurut beberapa ahli, masa remaja adalah masa peralihan dari kanak-kanak ke dewasa yang mana saat itu rasa ingin tahu seseorang sangatlah tinggi. Pada masa ini manusia dalam pembentukan kepribadian manusia dalam proses mencari jati diri. mereka perlu sebuah pamong yang menuntun mereka. Mereka adalah sasaran empuk bagi para pebisnis barang haram tersebut sebab, pada masa ini remaja sangat labil dan mudah di pengaruhi.
Penanggulangan
narkoba di negeri ini jangan hanya dilimpahkan pada pemerintah saja.
Orang tua, guru, dan masyarakat seharusnya juga ikut andil dalam
menuntaskan masalah ini. Sebab masalah ini adalah masalah kita bersama.
Dirumah
orang tua harusnya melakukan pendekatan kepada anak, jadikan mereka
sebagai sahabat, tempat mereka untuk berbagi menceritakan semua apa yang
ada dalam fikiran mereka, orang tua juga harus terus memberikan mereka
rasa nyaman saat mereka berada dirumah. Orang tua seharusnya tidak
memperlihatkan kepada mereka pertengkaran-pertengkaran yang bisa membuat
mereka menjadi merasa tidak nyaman dan frustasi sehingga mereka mencari
kenyamanan mereka diluar.
Orang
tua juga seharusnya menjaga perasaan anak. Orang tua harusnya peka
terhadap anak. Bila anak melakukan kesalahan, orang tua jangan
mengkritik atau mencemooh anak dengan kata-kata yang sifatnya mengejek
sebaiknya orang tua memberi penjelasan yang sifatnya menasehati dengan
bahasa-bahasa yang halus dan mudah di mengerti oleh anak, sebab jika
orang tua mencemooh dan mengkritik anak, anak akan merasa tertekan dan
serba salah. Mereka akan merasa tertekan dan jika ini terjadi juga akan
merusak hubungan antara orang tua dan anak.
Sebagai
orang tua seharusnya tidak egois dan merasa paling pintar, sehingga
orang tua merasa apapun yang mereka lakukan adalah suatu yang sangat
benar tanpa memperdulikan hak-hak anak dalam keluarga. Seharusnya orang
tua menghormati hak-hak pribadi anak sehingga anak merasa punya hak
untuk bicara dan mengemukakan pendapat.
Orang tua seharusnya membangun komunikasi yang harmonis dengan anak,
Jangan memaksa anak untuk menyatakan perasaannya. Sebaiknya orang tua
mendengarkan apapun yang mereka sampaikan dan secara perlahan-lahan
memberi mereka keberanian untuk menceritakan permasalahannya. Ingatkan
anak bahwa anda siap setiap saat jika anak ingin berbicara.
Pendidikan
agama seharusnya tidak menjadi beban sekolah formal saja. Seharusnya
rumah menjadi tempat yang amat sangat berguna bagi anak untuk
mendapatkan bimbingan agama. Pendidikan agama terbukti sangat efektif
dalam rangka mencegah anak untuk tidak mengkomsumsi narkoba. Mengapa
demikian ?
Didalam
Al-Qur’an surat Al-Maidah ayat 90-91 sudah sangat jelas tertuang
tentang larangan manusia untuk mengkonsumsi minuman keras dan hal-hal
yang memabukkan.
“Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan“. (QS Al-Maidah : 90)
“Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan“. (QS Al-Maidah : 90)
“Sesungguhnya
syaitan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian di
antara kamu lantaran (meminum) khamar dan berjudi itu, dan menghalangi
kamu dari mengingat Allah dan sembahyang; maka berhentilah kamu (dari
mengerjakan pekerjaan itu)“.(QS Al-Maidah : 91)
Pada
zaman Rasulullah S.A.W, zat yang berbahaya yang paling populer adalah
minuman keres (khamar). Kemudian pada zaman ini narkoba dapat juga di
analogikan sebagai hal-hal yang memabukkan dan merusak.
Bila anak menunjukkan tanda-tanda mengkonsumsi narkoba seharusnya orang tua melakukan pendekatan dengan cara :
- Utarakan kecurigaan secara terbuka pada saat anak dan orangtua dalam keadaan tenang.
- Jangan menuduh, tetapi diskusikan dengan anak mengapa ia sampai menggunakan narkoba.
- Gali kehidupan emosi dan sosialnya. Perasaan-perasaan apa yang dialami anak serta kehidupan sosial seperti apa yang dihadapi anak yang menyebabkan anak memutuskan untuk mencoba dan menyalahgunakan narkoba.
- Diskusikan cara mempertahankan diri dan menghindari diri dari penggunaan kembali di masa yang akan datang.
- Jelaskan tentang cara mendapatkan kembali kepercayaan keluarga.
- Bila menemui kesulitan untuk berbicara dengan anak, mintalah bantuan ahli, yaitu dokter keluarga, psikolog, psikiater, konselor narkoba.
- Orang tua Jangan menyalahkan diri sendiri. Jika anak anda terbukti mengkonsumsi narkoba.
- Singkirkan perasaan malu, marah, rasa salah berlebihan, menilai diri gagal sebagai orangtua.
- Singkirkan keinginan menyalahkan pihak lain.
- Segera cari bantuan professional.
- Jangan putus asa.
- Tetap membantu anak dan tunjukkan kasih saying walaupun ia telah melakukan kesalahan.
- Bersikaplah optimis bahwa masalah ini dapat diatasi dengan kerjasama yang baik antara anak dan orangtua.
- Segera bawa anak untuk mendapatkan pertolongan dari dokter/rumah sakit yang melayani ketergantungan obat/pusat rehabillitasi ketergantungan obat.
- Segera mencari informasi mengenai berbagai macam bentuk perawatan dan rehablitasi ketergantungan obat.
- Konsultasikan dengan ahli (dokter, psikiater, psikolog, pekerja sosial, konselor narkoba) mengenai program yang paling tepat dan paling sesuai dengan kebutuhan anak.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam merencanakan tindakan yang harus dilakukan bagi penyalahguna narkoba yaitu :
- Keadaan fisik, psikologis dan masalah-masalah sosial yang dihadapi penyalahguna.
- Tahap ketergantungan (eksperimen, sosial, instrumental, pembiasaan, kompulsif).
- Aset pribadi yang dimiliki (prestasi sekolah yang sudah dicapai, minat pendidikan/pekerjaan, kapasitas intelektual, bakat, sikap dan sifat yang dominan kehidupan emosi, keterampilan komunikasi, kompetensi sosial, kegiatan yang diminati, kemampuan adaptasi mengatasi stress, rasa harga diri, penerimaan diri, keimanan).
- Kondisi keluarga penderita (struktur keluarga, kebersamaan/kedekatan antar anggota keluarga, harapan orangtua terhadap penyalahguna, dukungan dan kasih sayang yang diberikan orangtua, kepantasan orangtua untuk dijadikan contoh bagi anak, keimanan keluarga, keterbukaan orangtua untuk mmelakukan perbaikan diri, trauma dalam keluarga, komunikasi dalam keluarga).
Sebagai
remaja kita juga harus menanamkan dalam diri kita sejak dini semangat
“Tidak Untuk Narkoba”. Mengapa Demikian ? Perlu kita ketahui bersama
bahwa narkoba itu adalah zat yang sangat berbahaya, dan mematikan jangan
sampai kita terjerumus didalamnya.
Sebaiknya
sebagai seorang remaja kita harus melibatkan diri kita pada
kegiatan-kegiatan positif yang dapat membuat kita berprestasi baik dalam
lingkungan sekolah maupun dilingkungan masyarakat. Remaja dituntut
untuk belajar mendewasakan diri, mengendalikan emosi, dan mengatasi rasa
jenuh dengan melakukan hal-hal positif.
Ingat bila kita terjerumus kedunia narkoba itu berarti kita mempercepat menandatangani surat kematian kita sendiri.
Dikutip dari berbagai sumber.
sempat tak terhahapus tp untungnya masih bisa z dapatka lagi
ReplyDelete.: great, say no to drugs...^_^
ReplyDeleteO.K.. :)
Deletenarkoba, memang sangat berbahaya, semoga generasi selanjutnya bisa terhindar dari bahaya narkoba
ReplyDeleteya begitulah kira2....
Deletesiip setuju gun,,,no say to drunk....
ReplyDeletegenerasi muda terbaik adalah generasi muda yang bebas dari NARKOBA... thanks sudah baca...
DeleteSaya setuju bahwa pendidikan agama di rumah sangat penting dalam mencegah penggunaan narkoba.
ReplyDelete