Wednesday, December 25, 2013

SAAT KITA TERTAWA (RENUNGAN)


saat kita tertawa
seolah semua luka terabaikan oleh indah
kenangan pahit masa lalu seolah terkubur dan terlupakan
tertutup dan terkunci rapat
dalam bingkai tawa canda dan tangis bahagia


kita seolah acuh
membusungkan dada seolah angkuh
tertawa lepas seolah tak pernah merasa derita
walau sebenarnya kebahagiaan itu berawal dari asa


kita tak pernah sadar
bahwa kita pernah terluka
kita tak pernah sadar
bahwa kita pernah berada diujung derita


beberapa saat kemudian
kebahagiaan itu hilang
pergi, berlalu tak ada yang tau kemana menghilang
menghilang seperti angin
berlalu terhempas kuatnya gelombang pasang


ingin rasanya mengulang saat itu
namun berdiri saja kita tak mampu
kesakitan yang teramat sangat membuat kita lumpuh
sehingga raga yang masih bersatu dengan jiwa
tak mampu berbuat apa-apa


dan seketika kita mulai sadar
kemurkaan tuhan karena kita tak pernah bersyukur
tak pernah menengok kebelakang
dan berbagi kebahagiaan dengan mereka yang terbelakang


kita mulai sadar
kehidupan yang kita jalani tak selamanya indah
kadang kala kita harus merasa derita itu milik kita
sehingga tuhan tak menjauh karena keserakahan kita

Sunday, December 1, 2013

Cerita

mungkin ini bukan saat yang tepat untuk bicara
namun semua harus terucap sebelum jiwa mulai lelah pada raga
patah demi patah kata pun mulai terucap berpacu dengan nada
sembari berusaha menahan emosi yang semakin tak terbendung dengan kata

kejadian demi kejadian telah menuntun kita
membuat kita semakin dewasa
dan membuat kita semakin paham tentang makna
makna dari sebuah ungkapan yang tak mampu menahan amarah

inilah kita,
manusia biasa selalu berharap sesuatu yang sempurna
walau kita ketahui bahwa ini semua dibatas kemampuan kita
kesombongan dan keserakaan seolah menjadi pelayan setia

saat hal itu terjadi kita telah lupa dunia
semua telah menjadi halal walau itu tak seharusnya
tak ada lagi rasa takut bahwa tuhan akan murka
sehingga dengan seenaknya merampas apa yang bukan kita punya
kita tak perna sadar apa yang ada hanya titipan pencipta

suatu hari saat kita terjatuh
semua kebusukan kita terbongkar
semua kekuasaan dan apa yang membuat kita angkuh hilang tak tersisa
tak ada kagi kemewahan kerasnya dunia bakan kembali kita rasakan

sekarang kita sendiri
sekarang kita menyesal
namun semua sudah terlambat
dingannya tembok penjara menyelimuti kita

inilah saat-saat kita rapuh
tak ada tempat untuk bersandar selain kepada tuhan
walau mereka mengok-olok kita
mencerca dan menghujat kita
namun kita tak boleh lelah untuk bertobat

ini mungkin karma kita
ini mungkin pemabalasan dari tuhan
karna perbuatan kita dimasa lalu
yang seoalah-olah menjadi tuhan




Thursday, October 17, 2013

Terima Kasih Tuhan

Hati ini mulai kebal
Kebal akan makian, hinaan
Dari manusia-manusia
Yang jijik dengan keadaanku

Kata-kata yang baru saja termutahkan
Seolah sudah tak bisa lagi menembus dan mengoyak rasa

Tak perna ku sesali keberadaan ku di dunia ini
Aku hanya sesali mengapa aku terlahir seperti ini
Bukannya aku tak syukuri apa yang tuhan beri
Aku hanya bertanya mengapa dunia yang kujalani
Terlampau kejam dan seolah mengutuk dan menikam dengan belati

Aku ingin berteriak lantang
Berteriak agartuhan melepaskan kutukan dunia yang begitu kejam
Namun mulut seola terkunci
Hanya hati dan jemari yang bisa berkata

Terima kasih tuhan
Semua yang kau beri telah ku syukuri
Walau hati ini tak rela atas perlakuan mereka

Bangkitkan aku tuhan
Aku tak mau belatih di tangan
Menjadi akhir dari sebuah penyesalan

Tuesday, July 16, 2013

Tentang Rasa

ini tentang apa yang kurasa
tentang keinginan yang belakangan ini terus mengalir dalam darah
ingin ku tumpahkan
namun aku sendiri tak mampu berbuat apa-apa.

semua rasa hanya mampu tertulis
pada lebar-lembar kata yang bangkitkan imaji
ku merindu sosokmu
Ku merindu indah lebut suaramu
yang sedikit mengobati kerinduan
aku butuh walau itu cuma sejenak..

Tuesday, May 7, 2013

Revolusi Omong Kosong (Suara Rakyat)


Untuk tuan yang terhormat
Maaf kali ini saya terlampau kasar berbicara
Kami sadari kami hanyalah bangkai busuk
Yang perlahan-lahan habis termakan rayap

Untuk tuan yang terhormat
Saat ini kami menagih janji yang terucap saat tuan mengemis
Dan sampai saat ini tak pernah tuan beri pada kami

Dimana janji Revolusi yang lantang tuan muntahkan?
Tak Pernah ada perubahan yang kami rasakan saat tuan bertahta
Kami malah merasa tertindas
Sebagian dari kami bahkan mati kelaparan
Karna keserakahan tuan dan pelacur yang tuan pelihara

Untuk tuan yang terhormat
Maafkan atas kelancangan kami bersuara
Maafkan atas keringat dingin yang kami teteskan di dahi tuan yang berdaki
Kami hanya menagih janji perubahan
Kami kelaparan
Kami kebingungan
Kami tersulut api saat tuan seenaknya merampas hak kami

Jujur tuan,,,,
Saat kata-kata ini kami buat
Kami sedang gelisah
Keringat kami bercururan
Bukan karena kami letih
Tapi karena kami takut
Pada peratuaran-peratuan yang tuan buat
Untuk menjahit bibir kami


-->

Thursday, April 18, 2013

Bocah (Desember 2012)




Diam, terpaku menatap lembaran-lembaran kertas usang
Tak tau ku harus mulai dari mana kugerakkan bibir untuk berkata pada malam
Aku ingin berpuisi tetang kesunyian tapi aku takut mereka mencemooh
Sindiran demi sindiran telah membuat kupingku muntah
Mungkin karena sudah terlalu kenyang pada hujatan

Nada-nada dari petikan gitar sayup-sayup mulai menghantar pada peraduan
Semakin lama mata semakin berat terasa
Namun aku tak boleh tidur melihat keaadaan disekeliling ku
Pada mereka yang masih beradu dengan waktu
Mengais demi setumpuk bekal pengganjal perut yang hampir seharian mengamuk

Sudut pandang ku terpaku pada bocah-bocah malang
Yang tak pernah tau dari mana mereka berasal
Mereka sendiri, kesepian dan kesepian
Mereka tak pernah tau siapa sosok
Yang membuat mereka hadir dan menjalani kerasnya hidup
Meraka adalah bocah-bocah yang kelahirannya tak pernah di harapkan

Bocah ingusan itu terus berjuang mengintai kendaraan
Yang kebetulan berhenti di perempatan jalan
Berkejaran dengan waktu, maut, aparat, dan suara perut
Yang semakin lama membuat mereka semakin lemah.

Ini mungkin kodrat yang mereka harus jalani
Mereka harus terima dibuang orang tua yang tak pernah kenal dosa
Mereka harus jalani kerasnya hidup di jalanan
Mereka harus bekerja dan tak bersekolah

Sekolah bagi mereka hanya mimpi
Mimpi yang tak mungkin jadi nyata
Mereka seolah berjalan diatas titian yang tak berujung
Melawan waktu, dan hinaan
Kata-kata “Anak Haram” bukan lagi sesuatu yang membuat depresi
Telinga yang terpasang seolah sudah kenyang
Menghiasi setiap tapak demi tapak yang mereka jalani




Tulisan ini dibuat di makassar sekitar bulan Desember 2012
-->

Sunday, March 31, 2013

Menanti Ajal


















waktu semakin membuat tubuh semakin kaku
termakan oleh renta usia yang semakin bersemangat melahap
tak dapat lagi kuayungkan langkah
takut gerakan ayunan langkah ini membuatku mati rasa

kawan aku tak bisa lagi bersandiwara
aku tak bisa lagi memajang wajah penipu yang seolah-olah tak berdosa
aku sudah renta
jasadku sudah berbau tanah

dalam sepi...hanya renungan yang bisa kulakukan
aku ingin perbaiki kesalahan
Namun tubuhku tak kuat lagi untuk berdiri
tongkat dalam genggaman juga telah rapuh oleh kuasa rayap-rayap pemakan kayu

berbaring menanti ajal
ditemani sejuta kenangan yang pernah membuatku berkuasa
saat itu aku seperti raja dan pada suatu saat aku juga seperti tuhan bagi mereka yang ku injak

aku masih bisa bersyukur
aku masih bisa menyesali apa yang kulakukan
dibanding mereka yang mendahuluiku tanpa penyesalan dan mati mengenaskan


Tulisan ini hanya sebagai bahan renungan

-->

Tuesday, February 26, 2013

Iri



Meraih secuil asa dalam setumpuk butiran debu
Coba lakoni kisah yang terkutip walau semu
Sejenak berharap pada pahatan-pahatan batu
Yang mungkin bisa hapuskan luka oleh semua yang dianggap tabu

Inilah lakon dalam drama
Bukan cerita sinderella
Bukan pula legenda mahabarata
Ini hanya sebuah lakon yang hadir walau tak nyata

Tak kuat bertahan mata ini mulai sayu
Walau malam panjang belum mencoba tuk berlalu
Tubuh lemah mulai tak kuat lagi buktikan bahwa aku mampu
Semua seolah berlalu tinggalkan pilu

Aku tau ini hanya mimpi
Mimpi tentang sesuatu yang membuat ragaku menjadi iri
Pada jiwa-jiwa tenang yang bahagya pada langkah kaki
Pada orang-orang yang selalu merasakan yang mereka nikmati

Ini cerita kami
Cerita dari seorang lelaki yang mencoba membangun mimpi
Terhalang oleh milyaran ilusi
Sehingga terpuruk dan terjatuh dalam lubang penuh duri

-->

Wednesday, February 20, 2013

Bukan Karena Kami Rakus

 

Seperti sedang mendulang debu
Ditertawakan karena badan gempal ini yang membuat setiap gerak menjadi lambat.
Bukannya kami tak mau bergerak cepat
Otot-otot kami seolah sudah terkunci oleh lemak-lemak yang semakin menggumpal.

Kami tak serakah kawan,
Padi yang kalian makan sama dengan apa yang kami makan.
Kami tak pernah makan beras dari emas.

Jangan salahkan badan gempal kami.
Ini terjadi karena tuhan memberi kami kenikmatan setiap kami menyantap suap demi suap.
Kami makan tak tergesa-gesa
Seperti mereka yang ketakutan ketika KPK datang menjemput.
Atau mereka yang ketakutan mendengar sirine ambulance yang mengingatkan mereka pada malaikat pencabut nyawa.

Jangan pernah salahkan perut buncit kami
Jangan Pernah berfikir yang kami makan barang haram
Yang tak jelas asal usulnya
Kami juga hamba tuhan yang beriman
Tak sudi menjilat teteasan keringat orang lain


-->

Monday, February 11, 2013

Mengembalikan postingan di blogspot yang tidak sengaja terhapus


Beberapa hari belakangan ini saya lagi punya gairah untuk posting tak tau kenapa, mungkin semangat itu datang dari kalian semua yang sudah berkunjung di blog yang sangat sederhena ini..

Baiklah kawan Kali ini saya akan sedikit berbagi sedikit pengalaman yang mungkin bisa memberi secuil pengetahuan dan manfaat untuk kalian. Hal ini saya lakukan tak lepas dari semboyang hidup saya selama ini “Tak ada guna ilmu yang tak dibagi”.

Beberapa waktu lalu postingangan saya di blog sempat tak sengaja saya hapus, saya pusin bingung bahkan saya hampir GALAU tak tau harus berbuat apa untuk mengembalikan postingan saya tersebut padahal postingan tersebut sudah mendapat lebih dari 300 pengunjung.

Seorang teman menyarankan agar saya mencoba mencari solusinya pada Om Google. Tanpa basa - basi saya coba ikuti anjuran teman saya untuk minta bantuan Om Google untuk memecahkan masalah yang saya hadapi. Dan akhirnya saya menemukan cara mengemabliakan postingan saya yang terhapus.

Saturday, February 9, 2013

Melupakan Orang Yang Kita Sayang

Melupakan mantan pacar atau orang yang kita sayang itu memanglah susah, tapi tak tak ada yang tak mungkin tergantung dari bagaimana kita berusah. Seperti yang dialami teman saya di facebook Surianti Chitazheepoetrybarsaa

Nah berikut ini saya akan bagi sedikit tips hasil nguping dari nenek buyut saya... hehehehehe.. :D

Friday, February 8, 2013

Penguasa Itu Serakah

Saat kenyataan terpampang jelas dihadapan
Tingkah dan Lekuk tubuh bagai seorang pelacur mencari pemecah hasrat puaskan naluri
Terpontang-panting mengais dan mengais demi segenggam gandum yang selama ini menjadi mimpi
Halal haram tak jadi soal asalkan batin mereka terpuaskan
Mereka tak pernah takut akan dinginnya penjara
Mereka punya segalanya untuk merubah penjara menjadi istana

Badai hujatan cacian, makian terus menerjang
Namun mereka serasa kebal seperti terlindungi oleh tebalnya dinding-diding baja

Selit kata dan saling menghujat itu sudah biasa
Semua kawan sahabat bahkan kini telah menjadi lawan

Keadilan menjadi hal yang langka
Semua butuh setumpuk pemuas hasrat penguasa
Mereka seperti memainkan celana dalam bra dan vagina
Harga diri seolah sudah diperjual belikan

Wajar saja negeri ini tak pernah lepas dari ujian
Ini bukan cobaan tapi musibah karena keserakahan penguasa

Negeri ini bukan tempat bagi pencari keadilan
Negeri ini hanya boneka yang di setting oleh undang-undang yang melindungi orang perut penguasa

Kami yang berdiri hanya bisa meratap
Nasib kami ada pada setumpuk uang yang sampai sekarang hanya menjadi mimpi
Kami hanya bisa berbicara pada tembok yang yang menjulang tinggi
Pada langit luas yang seolah menghukum kami

-->

Wednesday, February 6, 2013

Guru, Pendidikan dan Permasalahannya

Menjadi seorang guru bukanlah hal yang mudah. Tanggung jawab serta profesionalisme menjadi tuntutan mutlak yang harus dipenuhi. Pendidikan tinggi bukan jaminan seorang guru dapat dikatakan sebagai guru profesional, namun menurut penulis seseorang yang ingin menjadi guru harusnya memiliki bakat alami menjadi seorang pendidik.

Sebelum kita bagas lebih lanjut sebaiknya kita pahami dulu definisi Guru. Guru (dari Sanskerta: गुरू yang berarti guru, tetapi arti secara harfiahnya adalah "berat") adalah seorang pengajar suatu ilmu. Dalam bahasa Indonesia, guru umumnya merujuk pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik.

Wednesday, January 30, 2013

KONTROVERSI TENTANG PELAKSANAAN HUKUMAN MATI

https://encrypted-tbn1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQoxjcZSJY-jZeM3vxhl_NoO_VCvZEZWwi1nDNlr9w9x6Wtyc7aBagi sebagian orang hukuman mati adalah salah satu hal yang mengerikan. Yang pastinya tidak ada orang yang bisa menerima hal ini. Mengapa demikian?

Sebagian besar manusia berpendapat hukuman mati itu adalah sesuatu yang tidak logis mungkin karena mereka mengang manusia tidak berhak mengatur ajal seseorang sampai dimana. Pendapat ini jika dicerna lebih dalam memang benar adanya apalagi pada saat sekarang ini hak asai manusia (HAM) sedang tinggi-tingginya di perdebatkan.

Hukuman mati ialah suatu hukuman atau vonis yang dijatuhkan pengadilan (atau tanpa pengadilan) sebagai bentuk hukuman terberat yang dijatuhkan atas seseorang akibat perbuatannya. Ini diterapkan karena si terhukum telah melakukan perbuatan yang sangat secara manusiawi sudah terlampau memalukan dan membuat kerugian bagi banyak orang.

Narkoba dan Remaja

Sebagaimana kita ketahui narkoba semakin merajalela meracuni dan lambat laun akan menghancurkan generasi muda harapan bangsa. Data menunjukkan angka pecandu narkoba di negeri ini semakin lama semakin tinggi. 3,8 juta orang atau 2,2 persen dari total warga Indonesia menggunakan narkoba. Data ini dihimpun berdasar penelitian BNN dengan Universitas Indonesia tahun 2011. Hal ini sangat fantastis dan sungguh sangat mengkhawatirkan, apalagi jika tidak ditanggulangi secara serius oleh pemerintah dan masyarakat.

Sebagian dari kita mungkin bertanya, Mengapa hal ini bisa terjadi di negara kita padahal negara kita adalah negara yang mayoritas muslim dan merupakan negara dengan jumlah muslim terbesar didunia ? inilah fenomena yang harus kita hadapi bersama.